Bogor, 04 November 2016—Untuk Kawanku
yang tidak seiman, bacalah lalu diam. 04 November 2016 bukanlah hari
penghujatan Kami atas keyakinanmu, juga bukanlah unjuk arogansi kami terhadap
angka mayoritas kami. Ya, kami memang mayoritas dan kami sangat menjaga
kemajemukkan kami dengan syariat Islam. Sehingga ketika kau sulut kami dengan
pengetahuanmu yang rendah atas Rabb kami, Rosul kami dan Kitab kami sungguh
kami akan murka.
Kawanku, sekali lagi aksi ini
bukan penghujatan kami terhadap keyakinanmu. Kami ingin membela Dien kami, Islam kami. Seperti ketika
kamu marah kitabmu dihina orang lain atau bahkan kaummu sendiri. Kawanku,
sedihkah kamu jika Tuhan yang kau sembah, kitab yang jadi penuntunmu dihina
oleh seseorang yang sebenarnya tak lebih dari seekor KELEDAI, yang sangat MINIM
PEMAHAMAN tentang apa yang dicacinya. Maka diamlah, dan bacalah.
Kawanku, musuh kami bukanlah
keyakinanmu, musuh kami ialah orang yang menghina kitab kami. Kawanku, apakah
kau juga akan melindungi Ia yang menghina kitabmu? Jadi jangan kau anggap ini kemarahan
kami terhadap keyakinanmu. Sekali lagi bukan! Semata-mata kami hanya ingin KELEDAI
itu mendapat keadiln secara hukum.
Pagi ini, sungguh terluka hatiku
ketika kau mengejek saudaraku yang sedang membela mati-matian Kitab yang aku
yakini dengan perumpamaan upah Rp 50.000,-. Seolah-olah kedatangan mereka ke medan
aksi hanya untuk sejumlah uang yang tidak bernilai. Kawanku ketahuilah, kami
tidak berunjuk rasa untuk uang, Islam adalah jalan kami, harga diri kami, nafas
kami. Hari ini aku diam mendengar ucapan melanturmu yang seperti keledai tetapi
sungguh dalam hati aku menangis menyesal tidak dapat membela Islamku dihadapan
keledai dungu. Semoga Allah membukakan pintu Hidayah atasmu Kawanku, dan sungguh aku
tidak akan lagi diam mendengar ejekanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar