Minggu, 18 Agustus 2013

When Everybody Run, Where Are You?

Aye! so glad to see you again my blog, :) i actually not a good chatter. i just need to write here, on you.

Um..i have no one to talk neither you. well.. when everyobody run, where are you? why don't you run?

beberapa hari yang lalu gue sempet liat talkshow di metro tv seputar wirausaha or semacamnya. gue cukup tertarik dgn dunia wirausaha makanya gue enggan untuk ganti channel saat itu.
dalam talkshow tersebut mengadirkan dua pembicara, yang satu seorang ketua lembaga penelitian bisnis entah apalah itu (*maaf lupa),sedang yang satunya, wirausahawan muda pemilik resto Lele Lela, Rangga Umara. to be honest, gue lebih tertarik mendengar penjelasan Om Rangga ini. mulai dari; gimana strategi bisnis dia dalam mengelola resto pecel lele, sampai ke alasan dasar, kenapa resto pecel lele? kan udah banyak beredar?
Bener juga..warung makn pecel lele kanudah banyak,bejibun,bereret di Indonesia,terutama di wilayah jabodetabek. hampir disetiap emperan bisa kita temuin.
Om Rangga menjawab sangat diplomatis (diplomatis sih bagi gue) saat itu. kata dia, tentu saja dibutuhkan sesuatu "unik", "beda" untuk produk tersebut. dan well done, om Rangga ini berhasil mengangkat derajat lele.
dan just awareness buat gue, ada dua pesan verbal yg cukup nampar.
again again, do it as your hobby. "Lakukan apa yang kamu sukai"
disambung pernyataan kedua ini telah gue dengar dari dua mulut orang;
"bisnis makanan itu ga akan pernah mati.karena semua orang butuh untuk makan."
Singkat kata singkat cerita gue kemudian Amaze sama Om Rangga ini. dan setelah talkshow di Metro tv siang itu selesai, gue langsung ambil hape, ngepoin Om Rangga Umara.
Mulai dari searching random nama beliau di google, sampai nge-follow twitternya @RanggaUmara. Dari hasil penelusuran di google, ternyata Om Rangga ini udah sangat eksis di dunia maya. terbukti di google aja namanya langsung banyak shown up gitu di halaman utama.
Gue sempet berlalu lalang sebentar di blognya beliau juga yang berjudul, "Dream Book Journey of Rangga Umara."
'Kalo mau kepoin orang sukses mah jangan tanggung,' pikir gue. Dari usaha berlalu lalang itu gue dapat pesan yang sangat relevan dengan kondisi gue saat ini. Nih kalimatnya gue copaste dari blognya Om Rangga;

"kalu kita iri sama sama org sukses, itu akan jadi medan atraksi yg menjauhkan kita pd kesuksesan
Iri atau sirik tanda tak mampu...itu bener banget
Tapi kalau kita mengagumi keseksesan sesorang maka akan menjadi medan atraksi positif yg akan menarik sukses kepada kita"



setelah talkshow dan aksi-aksi kepo itu gue sempet diam sebentar. merenungkan apa yang selama ini gue lakukan. Udah seberapa jauh gue berlari.. Kisah gue nonton talkshow preneurship ini merupakan klitikan awal, klitikan yang berikutnya terjadi pada..


17 Agustus 2013


Entah kenapa malam di hari kemerdekaan ini bikin gue susah tidur. rasanya masih pengen meleek aja. dasar gue yang kurang kreatif, gue surfing-surfing lah ke jejaring sosial.
rolling atas bawah seperti biasa. tangan gue berhenti ke satu nama temen. entah kenapa gue kok jadi orang penasaran amat ya sama nasib orang lain. "tep" (bunyi jempol ngeklik), gue klik lah nama dia yang bersanding di sebelah PPnya itu.
Dari situlah masalah berasal. tabir keminderan gue pun bergetar. ah sial, si X ini demikian jarangnya tampil di ranah socmed karena sibuk sama bisnisnya. gue nelen ludah yang melesat seret di krongkongan.
tiba-tiba gue merasa ciuuuuut.. banget. Di Usia 23 tahun, gue masih berkutat dengan urusan kampus, bisnispun kecil-kecilan, jualan pulsa, jualan kukil (kue kecil), apapun yang menurut gue ga ngeganggu perkuliahan.
Sementara si X ini, dia inovator, pemenang Wirausaha Muda Mandiri, dalam usaha ngegandeng stakholder pula. Mata gue sepet banget malam itu. Gue berasa jatoh benjol dan jalan terseok-seok ngeliat si X ini. Terutama kalau ingat mereka (teman-teman) yang berhasil mencapai titik 'equilibrium' nya masing-masing. Gue berasa jadi mahkluk halus, ga terjamah.atau ga dianggap keberadaannya.? keduanya mungkin,

Ketika yang lain udah kerja disana sini, liputan sana-sini, ngomongin gaji segini-segitu, gue lagi fokus ekstensi, ngurusin skripsi yang masih mentah. Kalaupun bukan kerja, ya itu mereka sibuk ngegarap bisnis mereka sendiri, Menjadi manusia yang 'berderajat lah' -- menurut gue. Gue bukan ngerasa ga punya derajat sih. cuma.. Where have you been..? gue nanya sama diri gue sendiri.

Hei, yang lain udah punya penghasilan sendiri, keluar kota sana-sini, punya lebih dari 2 gadget ditangannya. Kemana gue berlari? ... entahlah, kejadian 17 Agustus kemaren mengingatkan gue pada kakek-kakek pendiri KFC dan Om Rangga Lele Lela. Gue fikir, gue cuma perlu membersihkan luka di dengkul gue, dan jalan perlahan-lahan sampai akhirnya gue bisa lari. Ga ada yang terlambat, cuma niat kita aja. Dan seperti kata Om Rangga bilang, sirik itu tanda ga mampu. ngapain sirik sama kesuksesan orang, kepoin aja terus, kalau bisa kita adaptasi kesuksesannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar